Minggu, 08 Januari 2012

Pembelajaran Berdasarkan Inkuiri

A.    Pengertian inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003). Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari (Hebrank, 2000; Budnitz, 2003; Chiapetta & Adams, 2004).

B.     Model-Model Pembelajaran Inkuiri
  Beberapa macam model pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Sund dan Trowbridge diantaranya :

1. Guide Inquiry

Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cuku luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuta oleh guru , siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab itu guru harus memiiki kemampuan mengelola kelas yang bagus.

Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat khusus untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan.

2. Modified Inquiry

Model pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban. Disamping itu , guru merupakan nara sumber yang tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam memecahkan masalah.

3. Free Inquiry

Pada model ini siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan macam problema yang dipelajari dan dipecahkan. Jenis model inkuiri ini lebih bebas daripada kedua jenis inkuiri sebelumnya.

4. Inquiry role Approach

Model pembelajaran inkuiri pendekatan peranan ini melibatkan siswa dala tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat orang untuk memceahkan masalah yang diberikan. Masing-masing anggota memegang peranan yang berbeda, yaitu sebagai koordinator tim, penasihat teknis, pencatat data, dan evaluator proses.

5. Invitation Into Inquiry

Model inkuiri jenis ini siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah dengan cara-cara yang lain ditempuh para ilmuwan. Suatu undangan(invitation) memberikan suatu problema kepada para siswa dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin semua kegiatan berikut: a) Merancang eksperimen, b) Merumuskan hipotesis , c) Menentukan sebab akibat, d) menginterpretasikan data, e) Membuat grafik, f) Menentukan peranan diskusi dan kesimpulan dalam merencanakan peneitian ,g) mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau diperkecil.

6. Pictorial Riddle

Pada model ini merupakan metode mengajar yang dapat mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil atau besar , Gambar peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif para siswa.Biasanya, suatu riddle berupa gambar dipapan tulis, poster, atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle itu.

7. Synectics Lesson

Pada jenis ini memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan supaya dapat membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan karena kiasan dapat membantu siswa dalam berfikir untuk memandang suatu problema sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.

8. Value Clarification

Pada model pembelajaran inkuiri jenis ini siswa lebih difokuskan pada pemberian kejelasan tentang suatu tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses pembelajaran.

C.    Strategi Pembelajaran Inkuiri

Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Inkuiri ( SPI )
Strategi Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi cirri utama strategi Pembelajaran Inkuiri:
1. Strategi inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan.
3. Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,logis dan kritis.

Strategi Pembelajaran Inkuri efektif apabila :
- Guru mengharapka siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
- Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi,akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
- Jika proses pembelajaran berangkat dari ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
- Jika akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemamuan dan kemampuan berpikir.
- Jika siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
- Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Prinsip-Prinsip Penggunaan SPI

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru,antara lain:
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual,
Yujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir,dengan demikian,strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga juga berorientasi pada proses belajar.

2. Prinsip interaksi
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam SPI adalah guru sebagai penya.Oleh sebab itu kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.

4. Prinsip Belajar Untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta,akan tetapi belajar adalah proses berpikir.Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

5. Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan,segala sesuatu mungkin saja terjadi.Oleh sebab itu anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan kemampuan perkembangan logika dan nalarnya.


Langkah Pelaksanaan SPI

Secara umum proses pembelajaran SPI dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan

1, Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsip.Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran.
- Menjelaskan topic,tujuan dan hasil hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa,
- Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan
- Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar
2.Merumuskan masalah, merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah:
- masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa
- masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan jawabannya pasti
- konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa.
3.Merumuskan Hipotesis,adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara,hipotesis perlu diuji kebenarannya.
4.Mengumpulkan data, adalah aktivtas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5.Menguji hipotesis, adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6.Merumuskan kesimpulan,proses mendiskripsikan temuan yang diperolah berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

D.    Eksperimen Berbasis Inkuiri
Eksperimen berbasis Inkuiri ini memiliki proses pembelajaran yang dicapai melalui suatu sistem pemikiran yang sistematis. Di dalam proses ini, siswa diharapkan dapat memahami dan terampil terhadap suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Sehingga peran guru dalam proses inkuri ini, tidak hanya memberikan teori saja, tetapi membantu dan membimbing siswanya agar bisa menemukan jawaban atas permasalah yang diberikan. Cara untuk mendapat jawaban tersebut siswa dapat merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik sebuah kesimpulan.
Dalam proses inkuiri ini banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh diantaranya ;
• Untuk Siswa :
  • Siswa dapat berpikir secara kritis dan sistematis.
  • Meningkatkan keterampilan secara ilmiah.
  • Meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan diri siswa dan minat belajar secara intrinsik
  • Dapat mengkondisikan siswa sebagai petualang dan penemu baru.
  • Siswa dapat lebih aktif dan berprestasi.
  • Pembelajaran terintegrasi
  • Belajar akan lebih tersa menyenangkan dan menantang
  • Pola pikir dan tingkah laku siswa (jujur, teliti, ulet dan kerjasama)Ø secara tidak langsung akan terprogram menjadi suatu individu yang sangat cerdas.

• Untuk Guru :
  • Menjadi lebih kreatif.
  • Terjalin kerjasama yang baik antara murid dan guru.
  • Akan sama-sama berkembang bersamaan dengan perkembangan siswa.
  • Dapat memahami teori dan konsep secara menyeluruh.

Namun prose eksperimen berbasis inkuiri tersebut memiliki beberapa kendala diantaranya sebagai berikut :
 Jika guru, tidak dapat dengan baik merumuskan teka-teki, atauü pertanyaan kapada muridnya, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
 Guru tidak memahami secara keseluruhan proses eksperimen berbasisü inkuiri tersebut sehingga siswa tidak akan pernah memahami tujuan yang sesungguhnya.
  • Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan eksperimen sehingga guru sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju.
  • Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses eksperimen secara inkuiri.
  •  Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, kerenaü daram eksperimen berbasis inkuiri ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid.

E.      Pendekatan Pendekatan Inkuiri Discovery dalam Pembelajaran IPS di SD

 

Pendekatan Inkuiri dan Discoveri

Pendekatan inkuiri dan discoveri merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk mencari dan menemukan sendiri sesuatu yang baru sebagai hasil belajar. Inkuiri dan discoveri merupakan dua pendekatan yang satu sama lain tak dapat dipisahkan. Pendekatan ini akan memberikan suasana dan iklim belajar yang lebih aktif kepada para siswa. Proses pembelajaran lebih didominasi oleh aktivitas siswa. Guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator saja. Pendekatan ini lebih berpusat kepada siswa (student centris).
Pendekatan inkuiri dan discoveri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran, guru lebih banyak memberikan permasalahan kepada siswa untuk dianalisa dan kemudian mencari beberapa alternatif pemecahannya.
2. Interaksi dan komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa lebih bersifat multi arah (guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa).
3. Dalam proses pembelajaran, guru lebih banyak memberi kesempatan siswa untuk aktif berfikir secara kritis dan ilmiah.
4. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran yang bersifat fakta melainkan juga menanam sikap dan melatih keterampilan praktis kepada siswa.
5. Strategi, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan lebih variatif (tidak monoton).
6. Dalam pembelajaran lebih cenderung memperlihatkan kadar CBSA yang tinggi.
Inkuiri memberi makna yang cukup tinggi bagi siswa. Siswa merasa dihargai eksistensinya sebagai manusia yang sedang belajar. Siswa akan merasa percaya diri apabila berhasil mengungkapkan dan menemukan sesuatu dalam belajar.

F.         Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Keunggulan :
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif kogneitif,afektif dan psikomotor secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan.
d. SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Kelemahan
a. SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran,maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar
c. Kadang kadang dalam implementasimnya,memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama ketentuan keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran,maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Referensi
rayapkabel.wordpress.com/2009/03/28/model-pembelajaran-inkuiri
suprihono-purworejo. model-model-pembelajaran-inkuiri
suksesbersamasukarto. strategi-pembelajaran-inkuiri-spi
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar