Tak ada jalan yang mudah ditempuh oleh seseorang yang berjuang.
Setiap jalan yang akan diambil mungkin penuh dengan batu rintangan ataupun
ancaman, penuh dengan badai ujian yang menghambat perjalanannya. Mungkin sudah
digariskan Tuhan bahwa seorang
pejuang itu ibarat seorang pendaki. Dia harus melalui bukit terjal, jurang yang
curam, semak belukar yang runyam. Semakin tinggi memanjat, maka medan yang didaki
semakin berat. Oleh karenanya, hanya pendaki yang tangguh sajalah yang berhasil
menginjakkan kaki di puncak tertinggi. Dan ketika di atas, dia temukan
pemandangan indah yang tak bisa dilihat oleh orang-orang di bawah. Da merasakan
kebahagiaan yang tidak dirasakan oleh orang lain. Kebahagiaan itulah sebenarnya
yang dicari manusia.
Tidak ada sesuatu
dalam hidup ini yang perlu ditakuti. Badai pasti melanda, ujian pasti akan
datang. Tidak perlu menghindar, hadapilah. Pandanglah ia sebagai hadiah Tuhan.
Terimalah, lalu bukalah. Pasti ada sesuatu yang bermanfaat di dalamnya. Yang
memisahkan kita dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Sebesar apa
pun masalah, ia takkan pernah melebihi kemampuan kita untuk memikulnya. Terlalu
naif bila kita dikalahkan oleh masalah. Kita lebih berharga dari masalah yang
ada. Masalahlah yang akan mengantarkan kita pada selangkah lebih maju.
Dunia yang cuma
sebentar ini merupakan tempat menguji kemampuan. Tak perlu kita mengeluh dengan
keterbatasan yang memang kita tak mampu mengubahnya. Kita telah sempurna untuk
misi kita. Kita telah diberi sosok terbaik. Carilah kekuatan pada diri kita.
Hidup ini bukan mempersoalkan apa yang kita miliki, namun apa yang dapat kita
lakukan dengan apa yang kita miliki. Nilai kita adalah apa yang kita karyakan,
bukan apa yang kita keluhkan. Berkaryalah selagi potensi kita masih ada.
Berbuatlah selagi masih diberi kesempatan. Wujudkan karya kita dengan sepenuh
hati. Tak perlu mencari sanjungan, ucapan terimakasih, atau pujian orang. Sama
sekali tak ada alasan untuk itu. Ketulusan akan membuat kita lepas dari
belenggu hawa nafsu yang melelahkan jiwa.
Seorang pemenang harus mampu proaktif
melihat dirinya sebagai penentu keputusannya sendiri, mampu melihat apa yang
nantinya menjadi tujuan yang harus ditempuh, dan mampu menyemangati dirinya
untuk melakukan sebuah tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa itu
semua, seseorang hanya mencari sebuah kemenangan hanya dalam usaha untuk
mengalahkan, agar orang bisa melihat dia sebagai pihak yang menang.
Perjuangan
terbesar adalah melawan diri kita sendiri. Karenanya, kemenangan bukan pada
otot yang kekar, suara yang lantang, bukan pula pada saat kita berhasil melakukan
sesuatu. Apalah arti kemenangan jika kita meraihnya dengan hal yang tidak benar
dan menyakiti orang di sekitar kita? Sebuah kemenangan
tidak harus dicapai dengan cara mengalahkan. Kemenangan bukan saat kita mengalahkan orang
lain. Akan tetapi kemenangan ada pada saat kita mampu mengalahkan diri sendiri.
Sebuah kemenangan justru terjadi ketika kita mampu berpikir untuk
menang dan membuat semua orang juga merasa menang. Tidak dengan cara ‘menipu’
mereka akan arti sebuah kemenangan, tapi dengan cara memberdayakan mereka agar
mampu bersama-sama melihat sebuah ‘kemenangan hidup bersama’. Arti kemenangan sejati bukan pada pencapaian
kemenangannya, tetapi pada bagaimana mengisi kemenangan itu untuk manfaat
kebaikan banyak orang. Itulah
seni hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar