Selasa, 10 Januari 2012

4 Tipe Manusia Dalam Menghadapi Tekanan Hidup


 “Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh”
(John Gray)

Hidup memang tidak lepas dari berbagai masalah dan tekanan. Lebih-lebih, hidup di zaman modern seperti ini yang menyuguhkan beragam risiko. Seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Zaman modern menyuguhkan perubahan yang cepat dan tidak jarang mengagetkan.

Tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana seseorang bereaksi di kemudian hari. Ada empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan hidup ini.

Tipe pertama adalah tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja sudah membuat manusia ini patah arang. Orang seperti ini kesehariannya terlihat bagus. Tapi, sebenarnya rapuh sekali di dalam hatinya. Orang seperti ini mudah sekali mengeluh pada saat terjadi sebuah kesulitan.
Sedikit saja kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang seperti ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Tipe kedua ialah tipe lempeng besi. Orang dengan tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya sebuah besi, ketika situasi yang menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian halnya orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut dan terus-menerus.
Tambahan tekanan sedikit saja, akan membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang dengan tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga yaitu tipe kapas. Orang dengan tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan datang, orang ini mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan diri saat terjadi tekanan. Tapi, setelah tekanan itu berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat adalah tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang seperti ini, karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat.

Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat apakah mental Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar